Standar kompetensi 9. Membiasakan perilaku terpuji
Kompetensi
dasar : 9.1 Menjelaskan pengertian dan maksud persatuan dan kerukunan
9.2 Menampilkan contoh perilaku persatuan dan kerukunan
9.3 Membiasakan perilaku persatuan dan kerukunan
Pengertian persatuan dan
kerukunan
Secara bahasa persatuan diartikan
sebagai gabungan (ikatan, kumpulan dan lain sebagainya), beberapa bagian yang
sudah bersatu. Sedangkan rukun berarti baik, damai, tidak bertengkar. Kerukunan
berarti sebagai hidup rukun, damai dan tidak bertengkar antara warga
masyarakat.
Persatuan dan kerukunan sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, sebab terciptanya persatuan dan kerukunan dalam suatu negara akan menjadikan rakyat nyaman dan tenteram dalam bekerja, menuntut ilmu, melaksanakan ajaran agama, melaksanakan pembangunan dan lain sebagaianya. Agama Islam mengajarkan kepada umatnya untuk membina persatuan dan kerukunan. Firman Allah :
Persatuan dan kerukunan sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, sebab terciptanya persatuan dan kerukunan dalam suatu negara akan menjadikan rakyat nyaman dan tenteram dalam bekerja, menuntut ilmu, melaksanakan ajaran agama, melaksanakan pembangunan dan lain sebagaianya. Agama Islam mengajarkan kepada umatnya untuk membina persatuan dan kerukunan. Firman Allah :
Artinya : Hai manusia, Sesungguhnya
kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
lagi Maha Mengenal.(Q.S.Al Hujurot{49}:13).
Ayat tersebut menegaskan bahwa manfaat diciptakan manusia dengan berbeda-beda suku, bangsa adalah supaya saling mengenal dan memberi manfaat satu dengan yang lannya.
Ayat tersebut menegaskan bahwa manfaat diciptakan manusia dengan berbeda-beda suku, bangsa adalah supaya saling mengenal dan memberi manfaat satu dengan yang lannya.
B. Perilaku Persatuan dan Kerukuan
dalam Kehidupan Sehari-hari
Penerapan perilaku persatuan dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari dapat digolongkan menjadi tiga yaitu :
1. Kerukunan Umat Seagama
Rasulullah Muhammad SAW diutus oleh Allah bukan hanya untuk bangsa arab saja, melainkan untuk seluruh manusia dan menjadi rahmat bagi seluruh alam. Firman Allah :
Penerapan perilaku persatuan dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari dapat digolongkan menjadi tiga yaitu :
1. Kerukunan Umat Seagama
Rasulullah Muhammad SAW diutus oleh Allah bukan hanya untuk bangsa arab saja, melainkan untuk seluruh manusia dan menjadi rahmat bagi seluruh alam. Firman Allah :
Dalam perkembanganya, agama Islam
diterima oleh masyarakat yang berbeda suku, bangsa dan budaya. perberbedaan
pengetauan dan pemahaman masing-masing suku dan bangsa, mendorong munculnya
beberapa aliran dalam agama. Dalam bidang figh terdapat empat madzhab yang
sangat populer yaitu ; madzab Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali. Keempat
madzhab tersebut masing-masing mempunyai banyak pengikutnya, termasuk bangsa
Indonesia. Dalam aqidah terdapat aliran Jabariyah, qodariyah dan Asy’ariyah,
dalam organisasi kemasyarakatan Islam ada Nahdlotul Ulama’, Muhamadiyah, Persis
dan lain sebagainya. Perbedaan paham tersebut adalah merupakan dinamika umat
Islam, sehingga islam benar-benar menjadi rahmatan lil ’alamin. Perbedaan paham
bukan menjadi penyebab permusuhan dan perpecahan umat. Rasulullah SAW telah
bersabda yang artinya “ perbedaan pendapat pada umat-Ku hendaknya menjadi
rahmat”. Dan Allah SWT berfirman :
Artinya : “ Sesungguhnya (agama Tauhid) Ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, Maka sembahlah Aku”. ( Q.S. Al Anbiya’ {21} : 92 ).
2. Kerukunan Antar Umat Beragama
Toleransi antar umat beragama telah diajarkan dan dicontohkan oleh Rosulullah SAW kepada para shahabat dan seluruh umat-Nya. Misalnya pada masa selesai peranga badar, pasukan muslim telah berhasil menawan pasukan kafir, banyak para shahabat yang menginginkan tawanan tersebut dibunuh, namun kebijakan Rasul berbeda justru Rasul meminta agar tawanan-tawanan perang itu dibebaskan.
Agama Islam membolehkan umatnya untuk berhubungan denga pemeluk agama lain, bahkan toleransi antar umat beragama sangat dianjurkan oleh Rosulullah SAW. Batasan toleransi antar umat beragama yang dianjarkan oleh Rosul SAW adalah dalam batasan mu’amalah, yaitu hubungan kerja sama dalam hal kemanusiaan. Sedangkan toleransi yang menyangkut dalam hal ibadah dan aqidah Islam secara tegas melarangnya. Firman Allah :
Katakanlah: "Hai orang-orang
kafir, 2). Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. 3). Dan kamu bukan
penyembah Tuhan yang Aku sembah. 4). Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa
yang kamu sembah, 5). Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang
Aku sembah. 60. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku." (Q.S. Al
Kafirun {109} : 1 – 6 ).
Sikap toleransi antar umat beragama dapat ditunjukkan melalui :
1. Saling menghargai dan menghormati ajaran masing-masing agama
2. Menghormati atau tidak melecehkan simbol-simbol maupun kitab suci masing-masing agama.
3. Tidak mengotori atau merusak tempat ibadah agama oranga lain, serta ikut menjaga ketrtiban dan ketenangan kegiatan keagamaan.
3. Kerukunan Umat Beragama dengan Pemerintah
Menurut istilah agama Islam pemerinth disebut ulil amri (yang memiliki kekuasaan atau mengurusi). Menurut ahli tafsir ulil amri adalah orang-orang yang memegang kekuasaan diantara mereka (umat Islam), yang meliputi pemerintah, penguasa, alim ulama dan pemimpin lainnya.
Islam mengajarkan kepada umatnya, bahwa mentaati pemerintah nilainya sama dengan mentaati Allah dan Rasulnya. Firman Allah :
Sikap toleransi antar umat beragama dapat ditunjukkan melalui :
1. Saling menghargai dan menghormati ajaran masing-masing agama
2. Menghormati atau tidak melecehkan simbol-simbol maupun kitab suci masing-masing agama.
3. Tidak mengotori atau merusak tempat ibadah agama oranga lain, serta ikut menjaga ketrtiban dan ketenangan kegiatan keagamaan.
3. Kerukunan Umat Beragama dengan Pemerintah
Menurut istilah agama Islam pemerinth disebut ulil amri (yang memiliki kekuasaan atau mengurusi). Menurut ahli tafsir ulil amri adalah orang-orang yang memegang kekuasaan diantara mereka (umat Islam), yang meliputi pemerintah, penguasa, alim ulama dan pemimpin lainnya.
Islam mengajarkan kepada umatnya, bahwa mentaati pemerintah nilainya sama dengan mentaati Allah dan Rasulnya. Firman Allah :
Artinya : (Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya Q.S. An Nisa’ {4} : 59).
Ayat tersebut mewajibkan setiap umat Islam wajib patuh kepada pemerintah, patuh pada peraturan perundangan yang telah ditetapkan oleh pemerinatah, selama peraturan tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran agama. Tetapi jika terdapat peraturan yang tidak sejalan dengan prinsip ajaran agama, umat Islam wajib mengingatkan dengan cara-cara yang baik dan bijaksana.
Latihan
1. Persatuan dan persaudaraan yang
diakibatkan adanya ikatan kebangsaan sering disebut dengan ukuwah ……
a. islamiyah d. basyariyah
b. wathoniyah e. aqidah
c. insaniyah
2. Kerukunan antar umat beragama sangat dianjurkan oleh Rasul SAW, selama tidak menyangkut masalah …..
a. syari’ah d. sosial ekonomi
b. mu’amalah e. pendidikan dan budaya
c. ibadah dan aqidah
3. Salah satu bentuk toleransi antar umat beragama yang pernah dilakukan Rasulullah SAW pasca perang badar adalah ……
a. tidak memaksakan para tawanan perang untuk masuk Islam
b. para tawanan perang harus mengajarkan baca tulis pada umat Islam
c. diperintahkan para istrinya untuk membagi-bagikan makanan pada tetangga.
d. mendamaikan perselisihan peletakan hajar aswad
e. Rasulullah cenderung bersikap lemah dihadapan orang kafir.
a. islamiyah d. basyariyah
b. wathoniyah e. aqidah
c. insaniyah
2. Kerukunan antar umat beragama sangat dianjurkan oleh Rasul SAW, selama tidak menyangkut masalah …..
a. syari’ah d. sosial ekonomi
b. mu’amalah e. pendidikan dan budaya
c. ibadah dan aqidah
3. Salah satu bentuk toleransi antar umat beragama yang pernah dilakukan Rasulullah SAW pasca perang badar adalah ……
a. tidak memaksakan para tawanan perang untuk masuk Islam
b. para tawanan perang harus mengajarkan baca tulis pada umat Islam
c. diperintahkan para istrinya untuk membagi-bagikan makanan pada tetangga.
d. mendamaikan perselisihan peletakan hajar aswad
e. Rasulullah cenderung bersikap lemah dihadapan orang kafir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar